Friday, August 9, 2024
Pemain tolak peluru Ogunleye mengamankan medali emas Olimpiade
Pemain tolak peluru Ogunleye mengamankan medali emas Olimpiade
Artikel demi dpa • 25 juta • Waktu membaca 1 menit
Yemisi Ogunleye memenangkan emas pada upaya terakhirnya.
Pemain tolak peluru Yemisi Ogunleye dari Mannheim secara sensasional memenangkan emas di Olimpiade di Paris. Pemain berusia 25 tahun itu berhasil berlari sejauh 20,00 meter pada upaya terakhirnya di Stade de France. Tempat kedua di Kejuaraan Dunia Dalam Ruangan dan tempat ketiga di Kejuaraan Eropa memastikan medali emas pertama tim atletik Jerman di pertandingan ini.
Perak diraih Maddison-Lee Wesche dari Selandia Baru dengan jarak 19,86 meter, sedangkan Song Jiayun dari China meraih perunggu dengan jarak 19,32 meter.
Alina Kenzel dari Stuttgart menempati posisi kesembilan dengan 18,29 meter, Katharina Maisch tersingkir di kualifikasi. Hanya pada upaya ketiga dan terakhir Ogunleye berhasil mencapai final. Juara dunia Chase Jackson dari Amerika tidak mampu lolos.
Ini merupakan medali keempat tim atletik Jerman di Olimpiade Paris. Artinya, target yang ditetapkan asosiasi malah terlampaui. Sebelumnya, atlet decathlet Leo Neugebauer dan lompat jauh Malaika Mihambo masing-masing meraih perak, dan tim estafet sprint putri meraih perunggu di nomor 4x100 meter sesaat sebelum kudeta emas Ogunleye.
Hujan yang turun saat lomba lari estafet membuat ring tolak peluru menjadi licin. Penendang giliran Ogunleye terpeleset pada percobaan pertamanya dan lututnya terbentur, namun kemudian terbiasa dengan kondisi di bawah sinar matahari sore.
Dengan percobaan keduanya pada jarak 19,55 meter, ia melambungkan dirinya ke posisi kedua. Pada percobaan kelima, Ogunleye sempat memimpin, namun Wesche langsung membalas. Namun pada percobaan terakhir, Ogunleye mencapai sensasi tersebut.