Saturday, March 29, 2025

Denmark menanggapi kritik AS: "Kami adalah sekutu NATO yang kuat"

Rangkuman Harian Denmark menanggapi kritik AS: "Kami adalah sekutu NATO yang kuat" Katarzyna Kalus • 12 jam • Waktu baca 2 menit Menurut Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen, Wakil Presiden AS J.D. Vance tidak adil dalam menuduh pemerintah di Kopenhagen gagal memenuhi kewajiban pertahanannya di Greenland. "Mungkin Amerika harus bercermin setelah runtuhnya Tembok Berlin, karena mereka lebih fokus pada perang melawan terorisme," tambah Menteri Luar Negeri Denmark Lars Løkke Rasmussen. "Denmark adalah sekutu yang baik dan kuat bagi semua anggota NATO. Selama bertahun-tahun, kami bahu-membahu dengan Amerika dalam situasi yang sangat sulit. Oleh karena itu, Wakil Presiden tidak boleh berbicara tentang Denmark dengan cara yang tidak adil," tulis Frederiksen dalam sebuah pernyataan. Perdana Menteri Denmark setuju dengan Vance bahwa keamanan Arktik harus menjadi prioritas. Ia ingat bahwa pemerintahnya telah mulai memperkuat pengawasan di Greenland dengan berinvestasi pada kapal baru, pesawat tak berawak jarak jauh, dan sistem satelit. Keamanan di Kutub Utara menjadi perhatian NATO dan semua sekutu di kawasan itu. Kami siap bekerja dengan Amerika siang dan malam, tegasnya. Ia menambahkan bahwa kerja sama harus dilakukan sesuai dengan "aturan internasional". Namun, Menteri Luar Negeri Denmark Lars Løkke Rasmussen menilai kritik Vance tidak pantas. "Mungkin orang Amerika harus bercermin, karena mereka lebih fokus pada upaya memerangi terorisme sejak runtuhnya Tembok Berlin," tegasnya. “Denmark belum memberikan Greenland prioritas yang tepat” Militer Denmark berpartisipasi dalam misi internasional di Afghanistan dan Irak, di mana mereka mendukung tentara Amerika. Wakil Presiden AS mengkritik pemerintah di Kopenhagen pada hari Jumat selama pertemuan dengan tentara Amerika di pangkalan luar angkasa Pituffik di Greenland. Trump meminta Denmark untuk menyerahkan kendali atas Greenland Denmark belum memberikan Greenland prioritas yang tepat dan belum melakukan pekerjaan dengan baik, jelasnya. Vance menunjuk kepentingan Rusia dan China di wilayah tersebut sebagai ancaman.