Sunday, April 13, 2025
Tiongkok minta Trump cabut tarif sepenuhnya
Rangkuman Harian
Tiongkok minta Trump cabut tarif sepenuhnya
Michał Wąsowski • 6 jam • 2 menit waktu membaca
Kementerian Perdagangan Tiongkok telah meminta Presiden Donald Trump untuk menghapuskan tarif bersama secara menyeluruh. China menggambarkan daftar pengecualian yang tidak akan terpengaruh oleh tarif sebagai "langkah kecil" menuju kesepakatan.
Kementerian Perdagangan Tiongkok memandang pengecualian tarif Amerika sebagai "langkah kecil" dan memohon kepada Presiden Donald Trump untuk sepenuhnya menghapuskan tarif timbal balik, yang mencakup tarif sebesar 145 persen atas impor dari Tiongkok.
Reaksi Tiongkok terhadap tindakan tarif AS
"Kami menyerukan kepada Amerika Serikat untuk mendengarkan suara-suara yang masuk akal dari masyarakat internasional dan pihak-pihak dalam negeri, mengambil langkah besar untuk memperbaiki kesalahan, menghapuskan sepenuhnya tindakan-tindakan keliru mengenai 'tarif timbal balik', dan kembali ke jalan yang benar untuk menyelesaikan perbedaan melalui dialog yang setara berdasarkan rasa saling menghormati," kata kementerian tersebut dalam sebuah komunike yang dikutip oleh CNBC.
Kementerian Cina juga mengatakan pihaknya sedang meninjau "dampak yang tepat" dari pengecualian tarif untuk beberapa produk teknologi yang diumumkan pada hari Jumat. Di China, reaksi terhadap tarif Amerika terlihat di media pemerintah dan jejaring sosial. Pengecualian terbaru disajikan sebagai konsesi oleh Trump dan sebagai bukti bahwa rantai pasokan China tidak dapat dengan mudah digantikan oleh perusahaan Amerika.
Trump menarik kembali tarif
Pemerintahan Trump pada hari Jumat mengecualikan beberapa perangkat dan komponen teknologi yang banyak digunakan, termasuk telepon pintar, komputer, semikonduktor, sel surya, dan memori flash, dari tarif timbal balik, sesuai dengan pedoman Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS. Langkah ini dipandang sebagai kemenangan besar bagi raksasa teknologi seperti Apple, yang memproduksi banyak produk di China.
Mari kita ingat kembali bahwa Donald Trump menangguhkan tarif yang dikenakan pada banyak negara selama 90 hari, kecuali China. Sebagai tanggapan terhadap tindakan AS, Tiongkok mengenakan tarif sebesar 125 persen pada impor dari Amerika.
Seluruh situasi ini menyebabkan kepanikan di pasar, yang berubah menjadi merah sebagai respons terhadap perang dagang. Mereka mendapat penangguhan singkat setelah tarif ditangguhkan, tetapi kemudian kembali mengalami kerugian.
Senjata rahasia Tiongkok
Pada saat yang sama, kebingungan muncul di pasar obligasi AS. Hasil obligasi naik secara signifikan, yang berarti biaya pengelolaan utang yang lebih tinggi bagi AS.
Para ahli yakin bahwa penerbitan obligasi tersebut mendorong Donald Trump untuk menangguhkan tarif. Penjualan obligasi dipandang sebagai senjata ampuh bagi China dalam potensi pertempuran ekonomi dengan Amerika Serikat.