Saturday, April 12, 2025
Trump: Jika Tiongkok memainkan kartu INI, AS akan terjerumus ke dalam kekacauan
BERLIN LANGSUNG
Trump: Jika Tiongkok memainkan kartu INI, AS akan terjerumus ke dalam kekacauan
Jonas Forster • 34 juta • 2 menit baca
Semua orang membicarakan tarif Trump dan tarif balasan Cina, tetapi Cina memiliki senjata yang sama sekali berbeda di tangannya. Jika Tiongkok menggunakan ini, AS akan terjerumus ke dalam kekacauan.
Tiongkok memiliki banyak kepemilikan atas obligasi pemerintah AS. Negara ini memegang obligasi AS senilai sekitar $760 miliar (per 2025). Jika China menjualnya, AS akan terjerumus ke dalam kekacauan.
Penjualan obligasi pemerintah AS oleh Tiongkok akan menaikkan suku bunga
Alasannya: Penjualan besar-besaran obligasi pemerintah AS oleh Tiongkok akan meningkatkan pasokan obligasi di pasar, yang akan menurunkan harga dan menaikkan imbal hasil (suku bunga). Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya pembiayaan bagi pemerintah AS, bisnis, dan konsumen karena hipotek, pinjaman mobil, dan pinjaman bisnis menjadi lebih mahal. Hal ini dapat memperlambat ekonomi AS atau, dalam kasus terburuk, memicu resesi. Misalnya, diperkirakan penjualan yang signifikan dapat meningkatkan imbal hasil obligasi sepuluh tahun sebesar 0,5 hingga 1 persen, yang akan berdampak signifikan.
Tekanan pada dolar AS: Penjualan dapat melemahkan kepercayaan terhadap dolar, karena China dapat mengubah sejumlah besar cadangan dolar menjadi mata uang lain. Devaluasi dolar akan membuat impor ke AS lebih mahal dan memicu inflasi, yang akan meningkatkan biaya hidup. Namun, Federal Reserve (Fed) AS dapat melakukan intervensi dengan membeli obligasi untuk menstabilkan pasar, seperti yang terjadi di masa lalu selama gejolak lainnya.
Karena satu alasan tertentu, skenario ini bukan hal yang tidak mungkin terjadi
Turbulensi pasar keuangan: Penjualan mendadak akan memicu ketidakpastian di pasar global. Pasar saham AS bisa jatuh, karena kenaikan suku bunga sering kali berdampak negatif terhadap harga saham. Investor bisa saja beralih ke aset “safe haven” seperti emas atau franc Swiss, sehingga meningkatkan volatilitas.
Seberapa besar kemungkinan skenario ini terjadi? Meskipun beberapa pihak menganggap skenario ini tidak realistis karena akan merugikan Tiongkok, ada alasan untuk percaya bahwa hal itu cukup mungkin terjadi. Alasan yang paling penting: China tidak mungkin melewatkan betapa mudahnya, dalam kasus Rusia, menyita obligasi pemerintah yang dimiliki negara lain. Jika AS melakukan hal yang sama terhadap obligasi pemerintah yang dimiliki China, China tidak akan dapat lagi menjual obligasi tersebut. Jadi, masuk akal bagi China untuk menjual selagi masih bisa.